Network
IKOBENGKULU.COM - Unit Pelaksana Teknis (UPT) Perpustakaan Universitas Bengkulu melaksanakan pemilihan duta baca Universitas Bengkulu.
Yulia Eka Sari terpilih sebagai duta baca Universitas Bengkulu 2022, dari 20 peserta yang mengikuti Grand Final Pemilihan Duta Baca Universitas Bengkulu yang dilaksanakan, Senin (28/11/2022).
Rektor Universitas Bengkulu, Dr Retno Agustina Ekaputri SE MSc melalui Kepala Biro Perencanaan, Pembelajaran, dan Kemahasiswaan, Ir Titin Rahmawati MSi dalam sambutannya mengatakan sangat mengapresiasi kegiatan pemilihan duta baca Universitas Bengkulu ini.
"Duta baca ini diharapkan nanti bisa mengajak minat baca masyarakat yang selama ini semakin menurun, khususnya di kalangan generasi muda," jatanya.
Titin mengatakan, generasi muda saat ini memiliki literasi yang sangat rendah. Salah satu penyebab kurangnya baca buku. "Sebab di era globalisasi ini generasi muda lebih mencintai gadget dibandingkan buku," katanya.
Sebab itu dia berharap, duta baca nantinya dapat mengajak anak-anak muda mulai menyenangi membaca, khususnya di lingkungan Universitas Bengkulu.
Terlebih, tingkat literasi masyarakat di Indonesia saat ini sangat rendah. Bahkan menempati posisi ke 62 dari 70 negara.
Kepala UPT Perpustakaan Universitas Bengkulu, Dr Afarabi MA mengatakan finalis duta baca Universitas Bengkulu ini dari berbagai fakultas dan program studi.
Sebelum menjalani grand final, peserta terlebih dahulu dibekali pengetahuan tentang literasi dengan mendatangkan pembicara dari berbagaia kalangan dan praktisi.
"Pegiat literasi atau duta baca ini nantinya akan mendorong masyarakat khususnya generasi muda agar gemar membaca," katanya.
Alfaraby mengatakan, pemilihan duta baca Universitas Bengkulu dilakukan setiap tahun sekali. Duta baca ini nantinya memiliki tugas melakukan sosialisasi dan mengajak generasi muda untuk gemar membaca.
Baca Juga: UMP Yogyakarta Tahun 2023 Naik 7,65 Persen
"Agar tingkat literasi kita meningkat," kata Afarabi.
Dia menjelaskan, saat ini literasi Indonesia saat ini berada pada peringkat 62 dari 70 negara. Hal tersebut dapat terjadi mengingat rendahnya budaya membaca buku.
Rendahnya budaya membaca buku tersebut memang sudah menjadi masalah sejak dulu. Kondisi ini berkaitan dengan angka melek huruf yang rendah di dalam negeri.
"Karena budaya membaca kita rendah menyebabkan tingkat literasi kita juga berada di peringkat ke-62," ujar Afarabi.
Oleh sebab itu, pihaknya setiap tahun mengadakan kegiatan pemilihan Duta Baca. Dimana para peserta Duta Baca ini berasal dari mahasiswa yang berkuliah di Universitas Bengkulu.
Mereka nantinya akan berkompetisi dan menunjukkan kemampuan terbaiknya untuk meliterasi orang lain agar semakin gemar membaca.
"Duta baca inilah yang nantinya akan menjadi garda terdepan untuk meningkatkan literasi di Indonesia khususnya di Bengkulu," tutupnya. ***
