Network
IKOBENGKULU.COM - Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan, Mahfud MD, berpesan kepada peserta Pemilu 2024 agar menjauhi kampanye negatif. Meski kampanye yang menonjolkan sisi buruk calon tanpa hukuman, tindakan seperti itu harus dihindari demi Pemilu yang bermartabat.
"Sebaiknya fokus pada kampanye yang positif dan berdasarkan fakta. Kampanye hitam yang menyebarkan hoaks akan mendapat hukuman," ungkap Mahfud saat Kuliah Umum di Universitas Udayana, Denpasar, Bali.
Mahfud juga menggarisbawahi pentingnya menjauhi politik identitas, yang bisa menyulut konflik. "Mengungkapkan identitas pribadi diperbolehkan, namun menggunakan identitas untuk menyerang lawan politik adalah larangan," tambahnya.
Pentingnya Pemilu Bermartabat dalam Demokrasi
Menurut Mahfud, Pemilu adalah indikator vital dalam negara demokrasi. Untuk mencapai Pemilu yang bermartabat, proses pemilihan harus sesuai dengan nilai-nilai etika dan hukum.
Baca Juga: Kaesang dan PSI Kunjungi Seknas Jokowi, Siap Ekspansi Relawan ke 25 Provinsi
Mahfud, yang pernah menjabat Ketua Mahkamah Konstitusi RI, menegaskan alasan Indonesia memilih sistem demokrasi. "Demokrasi memungkinkan negara untuk melindungi dan memajukan hak asasi manusia," jelasnya.
Dalam demokrasi, penyelenggara negara bertanggung jawab kepada rakyat. Mekanisme koreksi juga ada dalam sistem demokrasi. Kekuasaan berputar berdasarkan kehendak rakyat, dan ada batasan waktu serta kewenangan.
"Kita mengadakan Pemilu tiap lima tahun bukan untuk mencari pemimpin yang sempurna, melainkan untuk mencegah pemimpin buruk berkuasa. Pilihlah pemimpin dengan sedikit kejelekan," tutup Mahfud. ***
