IKOBENGKULU.COM - Kerusuhan yang terjadi pada derby Jatim, Arema FC melawan Persebaya menjadi catatan hitam sepak bola Indonesia.
Tragedi ini buntut dari penembakan gas air mata yang dilakukan pihak keamanan yang kewalahan saat mengamankan laga.
Petugas keamanan yang disiagakan di lokasi tidak sebanding dengan jumlah ribuan suporter Arema FC.
Saat terjadi kekacauan, petugas kemudian menembakkan gas air mata di dalam lapangan.
Akibatnya banyak suporter pingsan dan sulit bernafas usai menghirup gas air mata itu.
Banyak suporter yang pingsan, menambah kepanikan di area stadion Kanjuruhan itu.
Banyaknya suporter yang membutuhkan bantuan medis juga tak sebanding jumlah tenaga medis di lokasi kejadian.
Terkait penggunaan gas air mata, pihak kepolisian diduga melanggar aturan FIFA.
Baca Juga: Imbas Kerusuhan Besar di Stadion Kanjuruhan, Ini Keputusan PSSI