Network
IKOBENGKULU.COM - Pasca pemerintah menaikkan harga BBM pada Sabtu, 3 September 2022 lalu, BBM Revvo 89 di SPBU VIVO masih dijual lebih murah dari Pertalite yakni Rp8.900/liter.
Sontak pengguna kendaraan beramai-ramai membeli BBM di SPBU VIVO karena harganya yang lebih murah.
Lalu tiba-tiba BBM Revvo 89 di SPBU VIVO yang dijual lebih murah menghilang. Namun, kini BBM Revvo 89 tersebut muncul lagi, tapi dijual lebih mahal dari harga Pertalite yakni Rp10.900.
Baca Juga: Massa Masih Bertahan di Halaman Kantor DPRD, Dialog Batal Karena Mahasiswa Menuntut Ini
Naiknya harga BBM Revvo 89 dari Rp8.900/liter menjadi Rp10.900 di SPBU VIVO dikabarkan atas perintah Menteri ESDM Arifin Tasrif, untuk menaikan harga BBM Revvo 89 usai kenaikan BBM Pertalite yang diumumkan pada 3 September 2022.
Perintah Menteri ESDM untuk menaikan harga BBM di SPBU VIVO sontak langsung mendapat sorotan pengamat Ekonomi Anthony Budiawan.
Menurutnya, perintah untuk menaikan harga BBM Vivo tidak masuk akal dan sangat mencurigakan.
“Perintahkan Vivo naikkan harga merupakan kebijakan tidak masuk akal, merugikan keuangan rakyat untuk memberi keuntungan kepada Vivo: transfer uang rakyat kepada pengusaha SPBU. Kenapa? Siapa diuntungkan kalau Vivo untung? Apakah ada KKN? KPK masih ada,” katanya dalam cuitan twitter di akun @AnthonyBudiawan.
Bahkan menurut Anthony Budiawan, perintah Menteri ESDM untuk menaikan harga BBM di SPBU Vivo justru menunjukan bahwa ada upaya pemerintah mencari keuntungan besar lewat kenaikan harga Pertalite ke angka Rp10.000.
