Dampak Kenaikan Harga BBM Naik, Nasib Golongan Menengah Makin Tertekan Bisa-bisa Jatuh Miskin

- 3 September 2022, 18:31 WIB
Akibat kenaikan harga BBM, masyarakat golongan menengah makin tertekan dan bisa-bisa jatuh miskin
Akibat kenaikan harga BBM, masyarakat golongan menengah makin tertekan dan bisa-bisa jatuh miskin /UNSPLASH/@visualbywahyu

IKOBENGKULU.COM - Setelah sempat tertunda, akhirnya pemerintah merealisasikan rencana kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) pada 3 September 2022.

Kenaikan harga BBM ini diumumkan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Arifin Tasrif, dengan perubahan sebagai berikut:

- Pertalite dari Rp7.650 per liter menjadi Rp10.000 per liter

- Solar subsidi dari Rp5.150 menjadi Rp6.850 per liter

- Pertamax non subsidi dari Rp12.500 per liter menjadi Rp14.500 per liter.

Baca Juga: Harga BBM Dinaikkan Siang Hari, Ada Kejadian Unik Saat Pergantian Harga

Akibat naiknya harga BBM ini, akan berimbas pada kenaikan sejumlah kebutuhan pokok lainnya. Kalau harga sudah naik, jarang untuk turun.

Memang pemerintah sudah menyiapkan dana batuan langsung tunai (BLT) untuk masyarakat tidak mampu atau miskin, untuk mengurangi beban ekonomi masyarakat akibat naiknya harga BBM.

Tapi pemerintah sepertinya melupakan golongan masyarakat menengah, kaya masih jauh, tapi nyaris miskin.

Baca Juga: Instagram Presiden Jokowi Diserbu Protes Netizen, 'Sulit di zamanmu pak serba mahal rakyat menjerit'

"Kalau begini kebijakan pemerintah, kami benar-benar bisa jatuh miskin," ujar Rahmat (46), yang berprofesi sebagai karyawan swasta di Rejang Lebong.

Menurut Rahmat, golongan menengah lah yang paling merasakan dampaknya. Berbeda dengan orang kaya yang sudah pasti tidak terpengaruh, sedangkan masyarakat miskin ada bantuan sosialnya.

"Golongan masyarakat menengah ini dapat bantuan apa? Mau mengaku miskin tak mungkin, kami punya rumah meskipun kecil, punya motor, tapi ingat pendapat kami juga kecil, dan tidak ada kenaikan," terang Rahmat.

Baca Juga: Cara Download Lagu TikTok MP3 Gratis, Mudah, Tidak Perlu Jus MP3 Youtube, Gunakan Cara Ini, Semua Orang Bisa

Apalagi sekarang harga LPG 12 Kg sudah lebih dulu naik, mencapai Rp220 ribu - Rp225 ribu per tabung. Menggunakan LPG 3 Kg tidak boleh, karena khusus untuk orang miskin.

"Rahmat berharap pemerintah benar-benar berpihak kepada masyarakat," tegas Rahmat.

Sementara itu, sebagai bentuk penolakan terhadap kebijakan pemerintah menaikkan harga BBM, Partai Buruh menyatakan bakal menggelar aksi besar-besaran .

Baca Juga: Prediksi Skuad PSG untuk Ligue 1 vs Nantes, Messi, Neymar, Mbappe Lanjutkan Kemenangan

Presiden Partai Buruh Said Iqbal mengatakan, aksi penolakan kenaikan harga BBM bersubsidi itu akan dilakukan pada 6 September 2022.

"(Khusus) di Jakarta, aksi akan dipusatkan di DPR RI untuk meminta Pimpinan DPR RI memanggil Menko Perekonomian, Menteri Keuangan, Menteri ESDM, dan para menteri yang terkait dengan kebijakan perekonomian.

"Pimpinan DPR dan Komisi terkait ESDM DPR RI harus berani membentuk Pansus atau Panja BBM," kata Iqbal dalam keterangan tertulisnya, Sabtu, 3 September 2022.***

Editor: Iman Kurniawan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah