Network
KOBENGKULU.COM - Pada saat menjelang proses rekonstruksi kasus pembunuhan berencana yang menewaskan Brigadir J Selasa, 30 Agustus 2022 kemarin, Mantan kuasa hukum Bharada E, Deolipa Yumara menyebut proses rekonstruksi tersebut akan dihadiri satu saksi benar dan empat saksi bohong.
"Kondisi Eliezer (Bharada E) ini kan satu saksi saja dia, lawan empat saksi bohong, saksi bohong itu Putri Candrawathi, Kuat Maruf, Ferdy Sambo dan Ricky Rizal," kata Deolipa yang dikutip dari YouTube tvOneNews, Selasa, 30 Agustus 2022.
Deolipa membeberkan alasan, kenapa dia menyebut empat orang tersebut saksi bohong.
Baca Juga: Alasan Kemanusiaan, Putri Candrawathi Tak Ditahan Hanya Wajib Lapor
Karena, lanjut Deolipa, keterangan empat orang yang dimaksud sering berubah-ubah, sejak pelecehan seksual di Duren Tiga lalu berpindah ke Magelang, sampai pada skenario pertama terkait tembak-menembak di rumah dinas Duren Tiga.
"Tapi saksi bohong dari empat orang ini kan sudah ada sejak di Magelang, skenario pertama (tembak menembak) mereka berbohong. Kemudian pembunuhan berencana juga berbohong,” ucapnya.
Karena itu, menurut Deolipa seharusnya keterangan kesaksian keempat tersangka itu sudah tidak bisa lagi dijadikan landasan. Namun yang paling penting yaitu alat bukti yang diuji ketika rekonstuksi. Seperti sidik jari yang menempel di pistol, sarung tangan yang dipakai, penembakan ke arah ke dinding.
Baca Juga: Horee,,! Bantuan Langsung Tunai BBM Mulai Disalurkan Kepada 20,65 Juta KPM
Seperti diketahui, rekonstruksi bertempatan di Duren Tiga, Jakarta Selatan dan menghadirkan 5 tersangka yaitu Ferdy Sambo, Bharada E, Bripka Ricky Rizal, Kuat Ma'ruf, dan Putri Candrawathi.
Dilansir dari Pikiran Rakyat, Kadiv Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo mengungkapkan, ada 78 adegan yang direka ulang oleh kelima tersangka, di antaranya sebagai berikut:
Baca Juga: Cek Mekanisme Pencairan BLT Rp 600 Ribu Bansos BBM dari Kemensos, Dicairkan Mulai September Ini
