Menyambut Bulan Suci Ramadan 1444 Hijriyah, Kemenag Mengirim 50 penceramah ke wilayah 3T

21 Maret 2023, 11:55 WIB
Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam, Prof. Dr. Phil. H. Kamaruddin Amin, MA saat melepas 50 Penceramah di Auditorium HM Rasjidi Kantor Kemenag, Jakarta, Senin 20 Maret 2023. /Kemenag.go.id/

IKOBENGKULU.COM, JAKARTA- Program dakwah dai moderat yang dikirimkan oleh Kementerian Agama ke wilayah 3T (Terdepan, Terpencil, dan Tertinggal) pada bulan suci Ramadan 1444 Hijriyah mendapat dukungan dari seluruh Direktur Bimas Islam, sejumlah Kasubdit Bimas Islam, jajaran Juru Bicara dan Staf Ahli Kementerian Agama, Dewan Pengawas Syariah LAZIS Assalam Fil Alamin, Badan Nasional Pengelola Perbatasan, perwakilan Kanwil Kemenag di sejumlah daerah, serta sejumlah organisasi masyarakat.

Dalam program tersebut, Kementerian Agama mengirimkan 50 dai terpilih dari 279 pendaftar melalui rekrutmen terbuka. Mereka akan melaksanakan tugas dakwah di lima provinsi, yaitu Banten, Jawa Barat, Kalimantan Barat, Sulawesi Selatan, dan Nusa Tenggara Timur. Tujuan program ini adalah untuk meningkatkan pemahaman dan pengamalan agama Islam yang moderat di masyarakat, terutama dalam penguatan pemahaman keagamaan moderat dan wawasan kebangsaan yang kuat.

 Menurut Kamaruddin, program dai yang akan berdakwah di daerah 3T ini menjadi ikhtiar dan tanggung jawab Kementerian Agama dalam pemerataan layanan keagamaan. Dai terbaik yang dikirimkan ke wilayah 3T bertugas memberi layanan keagamaan melalui bimbingan dan dakwah serta penguatan pemahaman agama Islam yang toleran dan rahmatan lil alamin.

Dai-dai yang berwawasan moderat tersebut dapat berdakwah untuk membangun kesadaran dan kepedulian masyarakat akan pentingnya menjaga persatuan dan kesatuan bangsa, serta melestarikan budaya Indonesia yang beragam dan kaya.

Ahmad Zayadi, Direktur Penerangan Agama Islam, mendorong para dai moderat tersebut untuk menyampaikan empat aspek penting, yaitu pentingnya penguatan wawasan keagamaan yang berkompeten, pentingnya kesatuan dan persatuan bangsa, serta menjaga integritas wilayah Indonesia, pentingnya menjaga dan melestarikan budaya Indonesia sebagai bagian dari kehidupan dalam berbangsa, dan mengajarkan nilai-nilai kebangsaan melalui pemahaman tentang sejarah, bahasa, dan budaya Indonesia.

Kepala Subdirektorat bidang Dakwah Dan Hari Besar Islam, Lubenah, menambahkan bahwa selain memberikan layanan keagamaan, para dai juga akan memberikan bantuan sosial kepada masyarakat 3T yang membutuhkan, seperti bantuan sembako dan perlengkapan sekolah.

Baca Juga: Harta Kekayaan Pejabat Pemerintahan Indonesia: Sandiaga Uno, Aep Sayepuloh, dan Andrei Angouw

Lubenah juga mengatakan bahwa selama bulan Ramadan, Kemenag akan menggelar berbagai kegiatan keagamaan di seluruh Indonesia, termasuk mengadakan acara buka puasa bersama, tarawih, dan tadarus al-Qur'an.

"Kita berharap program ini dapat membantu masyarakat 3T meningkatkan pemahaman dan pengamalan agama Islam yang moderat, serta memperkuat persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia," ujarnya.

Baca Juga: Antusiasme Murid TK Kemala Bhayangkari 30 Kepahiang pada Kegiatan Polisi Sahabat Anak

Program ini mendapatkan dukungan dari berbagai pihak, termasuk organisasi masyarakat dan lembaga amil zakat. Mereka berharap program ini dapat memberikan manfaat yang besar bagi masyarakat 3T dan membantu meningkatkan kualitas kehidupan mereka.

Di tengah situasi pandemi Covid-19 yang masih berlangsung, Kemenag telah memastikan bahwa program ini akan dilaksanakan dengan mematuhi protokol kesehatan yang ketat, seperti memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan secara teratur. Hal ini dilakukan untuk memastikan kesehatan para dai dan masyarakat 3T yang akan dilayani.

Diharapkan program ini akan menjadi langkah awal dalam memperkuat pelayanan keagamaan di daerah 3T, serta memperkuat persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia melalui pendekatan agama yang moderat dan toleran. ***

Editor: Iyud Dwi Mursito

Sumber: kemenag.go.id

Tags

Terkini

Terpopuler