Ia menulis, "Dear A Eril, bahkan setelah kamu berpulang pun, Allah SWT masih menyayangimu dengan memberikan kemuliaan dan kehormatan kepadamu nak."
Dalam unggahannya tersebut, Ridwan Kamil juga membagikan proses hingga akhirnya Eril bisa diwisuda meski sudah meninggal dunia.
Ia mengungkapkan bahwa ITB mengadakan sidang dua kali untuk memastikan tugas akhir Eril layak untuk dinyatakan lulus. Sidang pertama di fakultas, kemudian hasil sidang di fakultas diuji lagi oleh beberapa Guru Besar atau Professor. Dan hasilnya dinyatakan memenuhi syarat standar ketat ITB.
Meski sudah meninggal, Eril tetap mewujudkan mimpinya dan menciptakan teknologi scanning penyakit kulit menggunakan kamera ponsel yang dibaca oleh machine learning.
Kehadiran Ridwan Kamil dalam momen ini memperlihatkan betapa pentingnya keluarga dalam mewakili anak yang telah meninggal untuk menerima penghargaan yang ia raih dengan susah payah.
Semoga Eril mendapatkan tempat terbaik di sisi-Nya, dan keluarga Ridwan Kamil mendapatkan kekuatan untuk terus melanjutkan hidup.
Melalui kehadirannya pada acara wisuda tersebut, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menunjukkan dukungan dan kebanggaannya terhadap putranya yang telah menyelesaikan pendidikan di ITB meski dengan cara yang berbeda.
Tidak hanya itu, Ridwan Kamil juga membagikan proses hingga akhirnya Eril bisa diwisuda meski sudah meninggal dunia.
Ia menjelaskan bahwa Institut Teknologi Bandung melakukan sidang dua kali untuk memastikan tugas akhir Eril layak dinyatakan lulus.