Inilah Lafal Niat, Rukun Wajib dan Sunah Mandi Wajib Atau Mandi Besar Yang Wajib Kamu Tahu

5 Juni 2022, 21:23 WIB
Illustrasi mandi wajib yang baik menurut Sunnah kata Ustadz Abdul Somad /Pixabay/Fizkes/

IKOBENGKULU.COM –  Mandi wajib atau mandi besar adalah cara bersuci dari hadas besar. Hadas besar disebabkan oleh beberapa hal, seperti haid, melahirkan, nifas, keluarnya air mani, dan bersetubuh. Mandi wajib tentu berbeda dengan mandi biasa.

Seperti kita ketahui bahwa mandi biasa tidak bisa menghilangkan hadas besar, namun bisa membersihkan tubuh dari kotoran yang merupakan rutinitas setiap hari.

Berbeda halnya dengan mandi wajib. Mandi ini dilakukan bertujuan untuk menghilangkan hadas-hadas besar yang ada pada tubuh.

Dikutip IKOBENGKULU.COM dari buku Panduan Salat Lengkap Sesuai Tuntunan Rasulullah SAW karangan Ali Abdullah, Minggu 05 Juni 2022, menjelaskan rukun wajib mandi wajib dan sunah mandi wajib, yaitu sebagai berikut.

Baca Juga: Benarkah Roh Orang Meninggal Bisa Kembali Ke Rumahnya Setiap Malam Jumat? Ini Penjelasan Lengkapnya

Rukun Wajib Mandi Wajib

Fardu mandi wajib terdapat 3 perkara, yaitu:

  1. Niat melakukan mandi wajib

Niat mandi wajib ini dilakukan di dalam hati ketika awal membasuh badan. Niat merupakan hal yang diharuskan dalam suatu peribadatan atau kewajiban yang bersifat syar’i. Sementara itu, mandi wajib merupakan salah satu bentuk kewajiban yang bersifat syar’i. Oleh karena itu, mandi wajib juga diharuskan untuk berniat.

Hal ini sebagaimana yang disabdakan oleh Nabi Muhammad SAW: “Sesungguhnya amal perbuatan (tergantung) pada niatnya . . . (HR Bukhari dan Muslim)

Untuk memudahkan niat dan menggantungkan hati pada niatan tersebut, para ulama mengonsepkan lafal niat. Adapun lafal niat mandi wajib adalah sebagai berikut:

NAWAITUL GHUSLA LIRAF’IL HADATSIL AKBARI MINAL JANABATI FARDON LILLAHI TA’ALA.

Artinya: “Aku niat mandi untuk mengangkat hadas besar dari jinabah, fardu karena Allah Ta’ala”.

Baca Juga: Atheis Bertanya ‘Siapa Yang Menciptakan Allah?’ Jawaban Pemuda Ini Bikin Atheis Diam Tak Berkutik

  1. Menghilangkan kotoran atau najis yang menempel pada tubuh

Membersihkan kotoran dan najis pada tubuh merupakan suatu hal yang diharuskan. Hal ini sebagaimana pada hadits berikut:

“Dari Maimunah r.a., tentang (sifat) mandi Rasulullah SAW: Beliau (Rasulullah SAW) membasuh kemaluannya dan menghilangkan kotoran yang menempel padanya”. (HR Bukhari dan Muslim)

  1. Membasuh seluruh tubuh dengan air secara merata

Seluruh anggota badan dan bulu atau rambut harus terkena air dan tidak boleh ada yang terlewatkan. Hal ini didasarkan pada dalil berikut.

“Diriwayatkan dari Aisyah r.a., sesungguhnya Nabi SAW, jika dia mandi setelah jinabat, memulai membasuh kedua tangannya, kemudian berwudu sebagaimana wudu ketika hendak salat, kemudian memasukan jari jemarinya ke dalam air, lalu menyela-nyela rambut (hingga kulit rambut), kemudian menuangkan air pada kepalanya hingga tiga kali, kemudian menyiramkan air pada seluruh kulit (tubuhnya)”. (HR Bukhari dan Muslim)

Baca Juga: Subhanallah! Inilah Orang-Orang Yang Sangat Ditakuti Iblis

Dalam riwayat lain

“Barangsiapa meninggalkan sehelai rambut dalam mandi jinabat, tidak dibasuh dengan air, h maka Allah melakukan demikian dan demikian (Rasulullah SAW memeragakan suatu isyarat siksa Allah SWT) dari neraka”. (HR Abu Dawud dan lainnya)

Rukun Sunah Mandi Wajib

Sunah mandi wajib terdapat 5 perkara, yaitu:

  1. Membaca basmalah sebelum melakukan mandi wajib

Hal yang harus diketahui bahwa bacaan basmalah ini diniatkan untuk zikir, bukan melafalkan Al-Quran mengingat lafal basmalah adalah bagian dari Al-Quran.

Membaca basmalah merupakan hal yang dianjurkan karena. Rasulullah SAW pernah bersabda: “Segala sesuatu yang penting (menurut syariat) yang tidak dimulai dengan ‘bismillahirrahmanirrahim’ maka hal itu menjadi terpotong (keberkahannya)”. (HR Abu Dawud dan lainnya, Hadis Hasan)

  1. Berwudhu sebelum mandi

Hal ini disandarkan pada cerita dari istri Rasulullah SAW., Aisyah r.a.:

“Diriwayatkan dari Aisyah r.a., sesungguhnya Nabi SAW, jika dia mandi setelah jinabat, memulai membasuh kedua tangannya, kemudian berwudu sebagaimana wudu ketika hendak salat, kemudian memasukan jari jemarinya ke dalam air, lalu menyela-nyela rambut (hingga kulit rambut), kemudian menuangkan air pada kepalanya hingga tiga kali, kemudian menyiramkan air pada seluruh kulit (tubuhnya)”. (HR Bukhari dan Muslim)

Baca Juga: Astagfirullah! Inilah 10 Dandanan Wanita Muslimah Yang Diharamkan

  1. Menggosokkan tangan ke badan

Hal ini menjadi perbedaan pendapat. Namun, dalam fikih mazhab Maliki, menggosokkan tangan ke badan merupakan hal yang diwajibkan.

  1. Berturut-turut

Maksudnya tidak disela dengan tindakan di luar mandi. Hal ini juga sebagaimana yang dianjurkan oleh para ulama fikih yang berijtihad menggali hukum dari berbagai dalil. Namun, fikih mazhab Maliki justru mewajibkannya.

  1. Mendahulukan bagian anggota yang kanan dari yang kiri. Aisyah r.a. menceritakan:

“Rasulullah SAW selalu mendahulukan bagian yang kanan (daripada yang kiri) saat memakai sandal, tarajjul, bersuci (wudu dan mandi), dan dalam segala hal”. (HR Bukhari dan Muslim)

Editor: Ade Julian

Sumber: Buku

Tags

Terkini

Terpopuler