7 Pertanda Kerasnya Hati, Jika Dibiarkan Menyebabkan Hatinya Mati

27 Mei 2022, 00:50 WIB
Ilustrasi hati. /Instagram/@holdenqigongofficial/

IKOBENGKULU/PRMN-Hati yang keras merupakan tanda bahwa seseorang memiliki penyakit hati dan jika hal ini dibiarkan maka dapat menyebabkan hatinya mati. Sehingaa Allah SWT menutup hatinya untuk melakukan kebaikan. Jika hati tersebut keras maka ia akan susah menerima kebenaran atau nasihat dari orang lain maka ia akan terus mengikuti hawa nafsunya, disebutkan oleh ulama beberapa tanda hati seseorang itu keras.

1. Malasnya beribadah dan menganggap remeh kemaksiatan.

Jika kedua hal ini bersatu didalam jiwa kita dan dapat dirasakan maka anda memiliki penyakit kerasnya hati. Selalu malas seperti bangun untuk sholat malas, membaca al-quran malas, datang ke majelis ilmu malas, semuanya malas. Kemudian menganggap remeh seperti menganggap remeh jika ketinggalan satu rakaat, menunda sholat, dan lain sebagainya yang dianggap remeh. jika kalian merasakan ini dinyatakan bahwa hati anda keras. kata nabi rasullullah SAW, jiwa dan iman itu dapat naik dan turun dan pada saat iman seseorang sedang turun dan dia berada diatas agama Allah maka beruntunglah ia.

2. Hati tidak tersentuh dan merasa bersalah

Merasa tidak lagi tersentuh dan merasa bersalah dengan melihat fenomena alam musibah seperti, banjir, longsor, kebakaraan dan lain sebaginya. itu juga menandakan hatinya sudah mulai keras. karena semestinya ketika kita melihat suatu musibah seharusnya hati lunak dan sadar bahwa itu peringatan dari Allah SWT. hal ini disebutkan dalam QS At-taubah 9: Ayat 126 :

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

اَوَلَا يَرَوْنَ اَنَّهُمْ يُفْتَـنُوْنَ فِيْ كُلِّ عَا مٍ مَّرَّةً اَوْ مَرَّتَيْنِ ثُمَّ لَا يَتُوْبُوْنَ وَلَا هُمْ يَذَّكَّرُوْنَ
"Dan tidakkah mereka (orang-orang munafik) memperhatikan bahwa mereka diuji sekali atau dua kali setiap tahun, namun mereka tidak (juga) bertobat dan tidak (pula) mengambil pelajaran?".

3. Tidak tersentuhnya saat membaca al-quran

Tidak tersentuhnya hati saat membaca a-quran sementara al-quran itu seharusnya menambah iman seseorang. ketika dua sahabat nabi bertemu mereka selalu berkata "ayo kita menambah ilmu kia sesaat". minimal para sahabat membaca surah al-asr saat terburu-buru lalu berpisah. jika seseorang membaca al-quran dan melalukan sholat dan tidak tersentuh hatinya maka ini penanda kerasnya hati. hal ini terdapat dalam QS. Al-Anfal 8: Ayat 2 :
Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

اِنَّمَا الْمُؤْمِنُوْنَ الَّذِيْنَ اِذَا ذُكِرَ اللّٰهُ وَجِلَتْ قُلُوْبُهُمْ وَاِ ذَا تُلِيَتْ عَلَيْهِمْ اٰيٰتُهٗ زَا دَتْهُمْ اِيْمَا نًا وَّعَلٰى رَبِّهِمْ يَتَوَكَّلُوْنَ 
"Sesungguhnya orang-orang yang beriman adalah mereka yang apabila disebut nama Allah gemetar hatinya, dan apabila dibacakan ayat-ayat-Nya kepada mereka, bertambah (kuat) imannya dan hanya kepada Tuhan mereka bertawakal,"

4. Bertambahnya cinta terhadap dunia yang berlebihan

Seseorang tidak memahami bahwa dunia ini sementara. nabi rasulullah berkata "siapa yang dunia targetnya maka Allah akan jadikan kemiskinan di depan matanya dan tidak akan datang untuk dia dari dunia ini kecuali yang sudah Allah catatkan dan siapa yang akhirat targetnya Allah akan jadikan kekayaan didalam hatinya lalu akan datang kepada yang dunia ini dalam keadaan terhina"

5. Kesedihan yang mendalam

Seringnya merasa kesedihan yang mendalam seperti gundah, gelisah, sedikit-sedikit masalah, merasa tersakiti, dan lain sebaginya. bagi orang yang lembut hatinya jika terdapat masalah maka baginya itu merupakan hal yang kecil karena semua yang didunia mereka tinggalkan namun seseorang yang hatinya keras yang penuh kemaksiatan maka dapat kita temui seseorang tersebut selalu dalam keadaan kesepian dan penuh masalah.

6. Bertambah dan meningkatnya kemaksiatan

Seseorang yang keras hatinya akan menambah dan meningkatkan dosa yang dilakukan seperti bergandengan tangan selanjutnya rangkulan dan bertambah menjadi pelukan dan bertambah lagi ini menandakan bahwa terdapa kerasnya hati. seseorang yang memiliki iman maka saat ia merasa melakukan dosa maka akan merasa sangat berdosa yang luar biasa. hal ini terdapat pada QS. As-Saff 61: Ayat 5 :

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

وَاِ ذْ قَا لَ مُوْسٰى لِقَوْمِهٖ يٰقَوْمِ لِمَ تُؤْذُوْنَنِيْ وَقَدْ تَّعْلَمُوْنَ اَنِّيْ رَسُوْلُ اللّٰهِ اِلَيْكُمْ ۗ فَلَمَّا زَا غُوْۤا اَزَا غَ اللّٰهُ قُلُوْبَهُمْ ۗ وَا للّٰهُ لَا يَهْدِى الْقَوْمَ الْفٰسِقِيْنَ
"Dan (ingatlah) ketika Musa berkata kepada kaumnya, "Wahai kaumku! Mengapa kamu menyakitiku, padahal kamu sungguh mengetahui bahwa sesungguhnya aku utusan Allah kepadamu?" Maka ketika mereka berpaling (dari kebenaran), Allah memalingkan hati mereka. Dan Allah tidak memberi petunjuk kepada kaum yang fasik."

7. Tidak dapat mengenal mana maruf dan mana yang munkar

Tidak dapat membedakan lagi mana yang maruf dan mana yang munkar hal ini dapat ditemukan dalam dunia seseorang tersebut warna-warni seperti sholat namun melakukan riba dan melakukan sholat namun berzina. dunianya bercampur baur antara maruf dan munkar hal ini ia tidak akan merasakan kenikmatan dari keimanan itu.***

@Kiriman; Eka Oktania, Mahasiswa, KPI, UIN 

Editor: Iyud Dwi Mursito

Tags

Terkini

Terpopuler