Inovasi Penanganan Stunting, Tingkatkan Asupan Gizi Keluarga Berisiko

- 14 Juli 2022, 18:34 WIB
Kepala Dinas Pertanian Rejang Lebong Ir. Zulkarnain, M.T kepada wartawan di Curup, awal pekan ke-dua Juli-2022 baru ini.
Kepala Dinas Pertanian Rejang Lebong Ir. Zulkarnain, M.T kepada wartawan di Curup, awal pekan ke-dua Juli-2022 baru ini. /

REJANG LEBONG, IKOBENGKULU.COM-Keluarga berisiko stunting adalah remaja, ibu hamil, menyusui dan bayi dua tahun (Baduta) keluarga yang mendiami rumah dengan status tidak layak huni (RTLH). Dalam upaya menurunkan prevalensi stunting di Kabupaten Rejang Lebong, Bumi Pat Petulai Provinsi Bengkulu, perlu meningkatkan asupan gizi bagi keluarga berisiko stunting.

Peningkatan asupan gizi bagi kelompok tersebut pemerintah daerah melalui organisasi perangkat daerah (OPD) setempat gulirkan beberapa inovasi dan kebijakan dalam intervensi stunting.

Pada 2023 mendatang pemerintah Kabupaten Rejang Lebong dengan inovasinya meluncurkan program penanganan stunting baik jangka pendek dan panjang. Diantaranya program penanaman bibit padi biofortifikasi dengan luas lahan mencapai 150 hektare (ha) yang terhampar di empat wilayah kecamatan.

"Kita telah membuat program untuk segera direalisasikan untuk mendorong percepatan penurunan stunting di Kabupaten Rejang Lebong melalui penyediaan makanan berupa beras biofortifikasi. Dan program itu telah mulai direncanakansejak tahun ini. dan dipastikan pada 2023 mendatang akan tersedia beras itu dari hasil petani lokal," kata Kepala Dinas Pertanian Rejang Lebong Ir. Zulkarnain, M.T kepada wartawan di Curup, awal pekan ke-dua Juli-2022 baru ini.

Hal itu disampaikan Zulkarnain saat menerima audiensi Deputi Bidang Keluarga Sejahtera dan Pemberdayaan Keluarga (KS-PK) Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Nopian Andusti,S.E., M.T di kantor Bupati Rejang Lebong, awal pekan ke-dua Juli-2022.

Sekretaris Daerah Kabupaten Rejang Lebong Yusran Fauzi, S.T bersama sejumlah pejabat teknis penanganan stunting menyambut kunjungan kerja Deputi Bidang KS-PK di Bumi Pat Petulai. Terdapat diantaranya Kepala Dinas Kesehatan, Kepala Dinas Pendiidikan dan Kebudayaan, Kepala Dinas PMD, Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Rejang Lebong.

Audiensi dalam rangka penguatan dan pemantauan progres tim percepatan penurunan stunting (TP2S) di daerah itu. Kepala Dinas Kesehatan Rejang Lebong Syafawi, SKM melalui Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Lisa Pitrianti. SST., MKM setempat menyebutkan beberapa inovasi sebagai aksi nyata pemerintah daerah dalam upaya akselerasi penurunan stunting.

Hingga 2023 mendatang pemerintah daerah telah meluncurkan inovasi-inovasi program penurunan stunting, yaitu pendampingan calon pengantin peduli stunting (Dampingi) dimana progrm ini mendampingi catin dalam menuju perkawinan melalui kerjasama PLKB, pendampingan melalui KUA
Selain itu, kata Lisa, Dinas Kesehatan bersama Dinas pendidikan dan kebudayaan berkolaborasi membina remaja agar lepas dan bebas dari anemia yang disebut dengan "Sahabat Cerita".

Pencegahan stunting, lanjut Lisa, pemerintah daerah setempat mengembangkan kegiatan konseling layak kawin calon pengantin yang dipopulerkan dengan nama "Kolang Kaling" yang bekerja sama dengan Kemenag, Dinkes dan PKK.

Halaman:

Editor: Iyud Dwi Mursito


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x