Network
IKOBENGKULU.COM - Bill Gates dan Elon Musk, dua tokoh yang paling berkontribusi dalam inovasi teknologi, sering kali tidak sepakat dalam pandangan mereka.
Terbaru, Musk kembali menyerang salah satu pendiri Microsoft tersebut dengan menyebut pandangan Gates tentang kecerdasan buatan (AI) sebagai "terbatas" melalui jejaring sosial Twitter.
Meskipun obrolan di Twitter terkesan sepele, konflik antara keduanya sebenarnya telah berlangsung selama beberapa tahun.
Musk adalah salah satu pendiri OpenAI bersama beberapa eksekutif dari Silicon Valley lainnya.
Namun, ia meninggalkan dewan direksi perusahaan pada 2018 dan sejak itu telah sangat kritis terhadap perusahaan tersebut, terutama hubungannya dengan Microsoft.
Pada Februari lalu, Musk mengatakan bahwa OpenAI, yang awalnya didirikan sebagai perusahaan open source nirlaba, kini telah menjadi "perusahaan closed source yang mengambil untung paling banyak dan dikendalikan secara efektif oleh Microsoft".
Baca Juga: Cara Mudah Mengatasi Lupa Password Akun TikTok dan Mengembalikan Akses ke Akun Anda
Namun, Gates memiliki pandangan yang berbeda tentang OpenAI dan menulis tentang pertemuan dengan tim OpenAI sejak 2016 di dalam blognya "Gates Notes".
Ia terkesan dengan kemajuan mereka yang konsisten dan pada musim panas 2022, ia bahkan menantang mereka untuk melatih AI agar dapat lulus ujian biologi tingkat lanjut.
Walaupun Gates berkomitmen untuk mendukung perkembangan AI, ia juga mengekspresikan keraguan mengenai teknologi yang digunakan oleh OpenAI.
Gates pernah meragukan kemampuan kecerdasan buatan untuk memahami dan mengkontekstualisasikan bahasa manusia. Konflik antara Gates dan Musk bukanlah yang pertama.
Mereka memiliki pendapat berbeda terkait pandemi COVID-19 dan penanganannya.
Pada tahun 2020, Musk menyatakan bahwa "percakapannya dengan Gates sangat mengecewakan" setelah Gates memutuskan untuk membeli Porsche Taycan daripada Tesla.
Meskipun mereka sama-sama mengakui pentingnya AI, namun pandangan mereka terhadap teknologi tersebut sangat berbeda.
Dengan demikian, konflik antara dua tokoh besar teknologi ini terus berlangsung. ***
