Aktivis Guru Kritik Program Guru Penggerak: Menyita Waktu dan Banyak Tugas Pokok Terabaikan

- 4 Januari 2023, 14:30 WIB
Ilustrasi guru penggerak.
Ilustrasi guru penggerak. /Antara/Nyoman Hendra Wibowo/

IKOBENGKULU.COM - Sejumlah aktivis guru mengkritisi Program Guru Penggerak (PGP) yang telah berjalan. Mereka menilai, program tersebut tidak menjadi jaminan adanya perubahan paradigma guru terkait pembelajaran yang diharapkan pemerintah.

Presidium Federasi Serikat Guru Indonesia (FSGI), Fahmi Hatib mengatakan, PGP yang dijadikan kebijakan episode 5 Merdeka Belajar, pada dasarnya diniatkan sebagai program pendidikan kepemimpinan bagi guru.

Para guru dilatih untuk menjadi pemimpin-pemimpin di masa depan yang mewujudkan SDM unggul Indonesia. Menurut dia, secara konsep, program ini cukup baik.

Baca Juga: Sebut Yuwono Bukan Kader, NasDem Surati MK Minta Dia Dikeluarkan Daftar Pemohon Uji Materiel Sistem Pemilu

Apabila berhasil, program itu berpotensi menjadi program yang akan berdampak besar pada pendidikan di Indonesia.

”Namun, fakta di lapangan menunjukkan, proses seleksi dan pelatihan yang lama bagi calon guru penggerak (CGP) ini, bukannya menjamin perubahan paradigma pembelajaran, tetapi justru telah menyita waktu dan tenaga para CGP,” katanya, Selasa 3 Januari 2023.

Menurut dia, para guru kerap disibukkan dengan materi pelatihan. Akibatnya, tugas pokok sebagai guru, rentan terabaikan.

”Banyak tugas pokok yang mereka abaikan hanya untuk mengejar status lulus,” ujar Fahmi.

Baca Juga: Eva Gonzales Tak Tahan, Merasa Diintimidasi dan Difitnah Oleh Oknum di RANS Nusantara FC

Menurut dia, kebijakan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) pada program guru penggerak, sebagian besar energi Merdeka Belajar dikerahkan kepada guru penggerak.

Halaman:

Editor: Iman Kurniawan

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x