Pemerintah Mengambil Tindakan Tegas untuk Mengatur Penggunaan Teknologi AI! Apa yang Akan Terjadi Selanjutnya?

- 23 Agustus 2023, 10:08 WIB
Wakil Menteri Komunikasi dan Informatika, Nezar Patria/ Kemenkominfo/
Wakil Menteri Komunikasi dan Informatika, Nezar Patria/ Kemenkominfo/ /

IKOBENGKULU.COM - Pemanfaatan teknologi kecerdasan buatan (AI) telah membawa potensi revolusi dalam berbagai sektor, namun juga menimbulkan berbagai isu kompleks.

Isu-isu tersebut meliputi risiko kesalahan analisis yang dapat menghasilkan misinformasi, perlindungan hak cipta, dan pertimbangan nilai kemanusiaan.

Wakil Menteri Komunikasi dan Informatika, Nezar Patria, telah mengungkapkan bahwa pemerintah sedang melakukan evaluasi mendalam terhadap perlunya regulasi yang memadai untuk penggunaan AI.

Dalam Indonesia Digital Conference yang membahas AI untuk Transformasi Industri serta Tantangan Etik, Inovasi, Produktivitas, dan Daya Saing, Nezar mengungkapkan pandangannya.

Nezar Patria menyatakan, "Kita melakukan pemantauan terhadap perkembangan penggunaan AI dan tetap mengambil pendekatan positif terhadap kemajuan teknologi ini. Namun, kita juga harus mengantisipasi kemungkinan dampak negatif yang mungkin timbul."

Dalam upaya ini, pemerintah bekerja sama dengan berbagai lembaga dan mitra di berbagai sektor, terutama di ekosistem ekonomi digital, industri berbasis digital, serta para pakar di bidang teknologi, sosial, dan budaya.

Tujuan utamanya adalah mengembangkan regulasi yang dapat meminimalkan dampak-dampak yang merugikan yang mungkin muncul akibat pemanfaatan AI.

Wamenkominfo menegaskan bahwa regulasi yang sedang dipertimbangkan tidaklah dimaksudkan untuk menghambat inovasi. Sebaliknya, regulasi ini bertujuan untuk menghadapi risiko-risiko potensial yang mungkin terjadi seiring dengan perkembangan teknologi ini. Pemerintah bahkan telah terlibat dalam diskusi dengan UNESCO untuk membahas pemanfaatan AI dari sudut pandang etika.

Baca Juga: Jajaran AMSI Bengkulu Silaturahmi dengan Wakapolda untuk Meningkatkan Kerjasama

"Kita tidak bisa menghentikan perkembangan teknologi ini. Dunia internasional juga memiliki keprihatinan serupa dan pandangan yang bervariasi tentang AI. Tetapi yang pasti, kita tidak bisa mundur. Teknologi ini kita gunakan karena memberikan manfaat," jelas Nezar.

Tidak hanya itu, Nezar Patria juga mengajak industri media untuk meningkatkan kewaspadaan dalam mengadopsi teknologi AI. Dia menekankan bahwa kecerdasan buatan dapat menyebabkan disinformasi jika data yang diolah tidak akurat atau tidak disiapkan dengan baik.

"Penggunaan AI juga dapat menimbulkan masalah hak cipta. Banyak data penulis, gambar, dan suara yang diambil oleh generative AI, yang dapat menciptakan konten yang dihasilkan. Ini bisa mengarah pada pelanggaran hak cipta dari karya yang diambil oleh AI. Ini adalah hal negatif yang harus kita antisipasi ke depan," ungkap Nezar.

Pertemuan tahunan, Indonesia Digital Conference (IDC) 2023, yang diadakan oleh Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI), berfungsi sebagai platform berbagi informasi dan strategi untuk beradaptasi dalam era digital, melawan misinformasi, dan memperkuat media dalam mendorong perubahan positif. Acara ini dihadiri oleh Ketua AMSI, Wenseslaus Manggut, Direktur Misi USAID, Jeffrey P. Cohen, serta Direktur Utama PLN Icon Plus, Ari Rahmat Indra Cahyadi. ***

Editor: Iyud Dwi Mursito


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah