Orang Tua Korban Ceritakan Kronologi Terguntingnya Jari Tangan Bayinya Hingga Nyaris Putus

- 7 Februari 2023, 14:06 WIB
Ilustrasi. Jari Tangan Bayi
Ilustrasi. Jari Tangan Bayi /Pikiran Rakyat/Ikobengkulu.com

IKOBENGKULU.COM - Seorang bayi berusia 8 bulan di Kota Palembang, Sumatera Selatan diduga menjadi korban malpraktik oknum perawat hingga jari kelingkingnya putus.

Ibu korban, Sri Wahyuni membeberkan kronologi yang menyebabkan jari kelingking anak kelimanya itu nyaris putus.

Awalnya, Sri melarikan bayinya ke rumah sakit karena demam dan kejang-kejang. Setelah kondisi membaik, sang bayi dijadwalkan pulang ke rumah pada Sabtu, 4 Februari 2023.

Sehari sebelum pulang ke rumah, atau tepatnya Jumat, 3 Februari 2023 sekira pukul 11.00 WIB, darah bayinya naik ke selang infus saat tengah diberi ASI. Sehingga, Sri meminta suaminya, Suparman, untuk memanggil perawat. Kemudian, perawat datang.

Tak butuh waktu lama, perawat pun membawa peralatan medis. Tetapi, Sri kaget kala melihat gunting yang akan digunakan berukuran besar.

Baca Juga: Gempa Susulan Terus Terjadi, Korban Gempa Turki-Suriah Mencapai 4.300 Orang

Dia pun menegur perawat agar memakai gunting kecil saja, mengingat jari bayinya berukuran kecil. Tapi, perawat itu tak menggubris saran dari Sri. Setelah dua kali menggunting, bayi Sri menangis dengan keras.

Perawat pun membuka perban dan betapa kagetnya dia saat melihat jari kelingking tangan kiri bayi nyaris putus. Sri yang kaget dan lemas diarahkan untuk menuju ruang operasi. Setelah dilakukan operasi, bayi tersebut masih rewel dan gelisah.

Suparman melaporkan kejadian ini ke Polrestabes Palembang pada Sabtu, 4 Februari 2023 karena tak ada itikad baik dari pihak pelaku.

"Pihak dari keluarga pelaku ini gak ada itikad untuk menemui saya, kate (tidak ada) ketemuan cak mano (bagaimana) caranya kan. Gak ada komunikasi. Jadi saya langsung lapor ke kantor polisi,” ujar Suparman di kanal YouTube dr. Richard Lee, MARS.

Meskipun demikian, Sri mengakui pihak rumah sakit bertanggung jawab. Hanya saja, oknum perawat yang dimaksud tidak mau menemui keluarga korban.

“Di saat ruang operasi baru ada susternya, memohon (maaf). Baru datang di saat mau buka perban. Saya bilang nanti dulu, saya mau urus anak saya di dalam. Nanti dulu, saya manggil perawat lain ‘tolong pinggirin dulu suster itu’,” kata Sri.

Menurut dia, seharusnya oknum perawat tersebut meminta maaf setelah kejadian, bukan sekarang di saat bayinya sudah dioperasi.

Namun setelah dilakukan operasi ada kemungkinan bahwa jari kelingking bayi tersebut masih bisa disambung lagi. ***

Editor: Buyono


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x