IKOBENGKULU.COM - Gagalnya Indonesia menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20 FIFA 2023 telah memicu reaksi beragam dari netizen di media sosial.
Salah satunya terlihat pada unggahan di akun Instagram Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo (@ganjar_pranowo).
Para netizen mengungkapkan kekecewaan mereka atas keputusan yang dianggap telah merenggut mimpi jutaan anak bangsa dan berpotensi menghilangkan mata pencaharian mereka.
Beberapa komentar yang mencuri perhatian di antaranya:
“Yaaah ampun. Kapan lagi kesempatan emas gini, dimana Indonesia bisa dilihat satu dunia. Jangan gegara hal politik gini terus jadi blunder loh pak.”
"Assalamualaikum wr.wb.....Berapa juta jiwa yang merasa kecewa atas keputusan ini ?? Berapa juta anak bangsa yang menangis atau kehilangan pekerjaan dari profesi sepakbola? DAN KIRA KIRA, BERAPA JUTA JIWA BAPAK AKAN KEHILANGAN DUKUNGAN DI 2024 nanti ???"
Baca Juga: Batal Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U20, Ini Komitmen FIFA Terhadap Indonesia
"Maaf Pak, mungkin kami akan hilang respect sama bapak mulai saat ini sampai nanti 2024...????. Mulai detik ini, sudah jutaan anak bangsa yang kecewa dan mungkin menangis karena kabar ini."
Tidak sedikit netizen yang mengkhawatirkan dampak keputusan ini terhadap dukungan masyarakat untuk Ganjar Pranowo menjelang pemilihan presiden pada 2024.
Meskipun demikian, banyak pula yang tetap berharap agar sanksi yang mungkin dijatuhkan FIFA tidak berdampak besar bagi para pemangku kepentingan di dunia sepak bola Indonesia.
FIFA telah mengumumkan secara resmi pencabutan Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunai U 20, usai pertemuan Presiden FIFA Gianni Infantino dan Presiden Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) Erick Thohir. FIFA memutuskan untuk mencabut Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20 FIFA 2023™. Keputusan ini diambil akibat situasi saat ini yang belum menguntungkan.
Baca Juga: BREAKING NEWS: Indonesia Dicabut Sebagai Tuan Rumah Piala Dunia U 20 FIFA 2023
Tuan rumah baru akan diumumkan secepatnya, dengan jadwal turnamen tetap tidak berubah. Sanksi potensial terhadap PSSI mungkin juga akan diputuskan pada tahap selanjutnya.
FIFA ingin menegaskan bahwa meskipun keputusan ini, FIFA tetap berkomitmen untuk membantu PSSI secara aktif, dengan kerja sama yang erat dan dukungan dari pemerintah Presiden Widodo, dalam proses transformasi sepakbola Indonesia menyusul tragedi yang terjadi pada Oktober 2022.
Anggota tim FIFA akan terus berada di Indonesia dalam beberapa bulan mendatang dan akan memberikan bantuan yang diperlukan kepada PSSI, di bawah kepemimpinan Presiden Thohir.
Pertemuan baru antara Presiden FIFA dan Presiden PSSI untuk diskusi lebih lanjut akan dijadwalkan dalam waktu dekat. ***