1.979 Keluarga Berisiko Stunting, DPR RI dan BKKBN Lakukan Kampanye Pencegahan di Kampung Nelayan

- 16 November 2022, 08:30 WIB
Kampanye dilakukan secara langsung Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Bengkulu Ir. Rusman Efendi., M. M, Anggota Komisi IX DPR RI Elva Hartati, S. IP., M. M, Wakil Bupati Bengkulu Selatan Rifa'i Tajudin, S. Sos, Kepala Dinas DP3 APPKB Bengkulu Selatan Fery Kusnadi, S. E serta unsur pemerintahan desa
Kampanye dilakukan secara langsung Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Bengkulu Ir. Rusman Efendi., M. M, Anggota Komisi IX DPR RI Elva Hartati, S. IP., M. M, Wakil Bupati Bengkulu Selatan Rifa'i Tajudin, S. Sos, Kepala Dinas DP3 APPKB Bengkulu Selatan Fery Kusnadi, S. E serta unsur pemerintahan desa /

 

 IKOBENGKULU.COM - Kegiatan kampanye percepatan penurunan stunting akhir pekan kedua November baru ini menyasar salah satu kampung nelayan di Kecamatan Manna, Kabupaten Bengkulu Selatan yang terdapat 1.979 keluarga berisiko stunting.

Komisi IX DPR RI dan Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Bengkulu melakukan aksi di lokasi tersebut.

Kampanye dilakukan secara langsung Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Bengkulu Ir. Rusman Efendi., M. M, Anggota Komisi IX DPR RI Elva Hartati, S. IP., M. M, Wakil Bupati Bengkulu Selatan Rifa'i Tajudin, S. Sos, Kepala Dinas DP3 APPKB Bengkulu Selatan Fery Kusnadi, S. E serta unsur pemerintahan desa, Kepala Desa Ketaping Aprino Maryogi, S. H.

Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Bengkulu Ir. Rusman Efendi., MM mengatakan kampung tersebut sebagai sasaran kampanye merujuk hasil Pendataan Keluarga (PK-21) yang merilis ratusan keluarga dengan kondisi sosial rendah.

"Meliputi keluarga tidak memiliki sumber air minum yang layak sebanyak 183. Tidak memiliki jamban 93 keluarga dan sebanyak 500 keluarga yang miliki rumah tidak layak huni, " kata Rusman kepada wartawan di Manna, Minggu, (13/11/2022)

Baca Juga: Jelang Kedatangan Anang dan Ashanty, Lurah Pasar Tengah Keluarkan Imbauan Ini
Rusman mengatakan upaya menekan potensi terpaparnya masyarakat terhadap risiko stunting dengan meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap kesehatan lingkungan.

"Sebab salah satu penyumbang stunting adalah lingkungan yang tidak sehat," katanya.

Untuk menciptakan lingkungan yang baik perlu sosialisasi perubahan perilaku. Terwujudnya lingkungan yang sehat melalui tersedianya jamban yang sehat dan air bersih layak konsumsi.

Ia optimis prevalensi stunting di daerah ini dapat ditekan, pasalnya dengan memperhatikan dukungan semua elemen tampak konsisten mulai dari aksi tim percepatan penurunan stunting (TPPS) kabupaten, kecamatan hingga pemerintah desa, ujar Rusman.

Halaman:

Editor: Iyud Dwi Mursito


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x