GSMA Menetapkan Peta Strategi 5G Untuk Asia Pasifik

27 April 2022, 00:42 WIB
Ilustrasi sinyal 5G, sinyal generasi terbaru yang sudah dalam uji coba di Indonesia /Pixabay/ADMC

 

 

LONDON, IKOBENGKULU.COM-Sebuah analisis baru terhadap 5G di Asia Pasifik (APAC), yang dipublikasikan hari ini oleh GSMA, telah mengungkapkan disparitas luas dalam kesiapan 5G di seluruh kawasan tersebut.

Laporan tersebut mendapati bahwa pendekatan terencana atas pengelolaan dan ketersediaan spektrum merupakan pembeda utama bagi keberhasilan peluncuran layanan 5G berkecepatan tinggi di antara negara-negara APAC yang bersaing, terutama dalam spektrum 700MHz serta pita-menengah.

Peta strategi GSMA untuk melaksanakan spektrum 5G di Kawasan Asia Pasifik menyediakan analisis pasar dan panduan bagi pengembangan 5G di berbagai negara di seluruh Asia Pasifik.

Peta strategi tersebut menguraikan langkah-langkah yang harus diambil oleh pemerintah dan pembuat regulasi guna memungkinkan ketersediaan spektrum yang efisien serta efektif.

Baca Juga: 5 Game yang Bisa Bikin Kamu Tidak Jomblo di Tahun 2022

Untuk menuai manfaat dari jaringan 5G ultrakencang, rata-rata 2 GHz spektrum pita-menengah saja diperkirakan akan diperlukan dalam jangka waktu 2025–2030, namun dalam banyak kasus, jalur saat ini untuk memenuhi permintaan spektrum tersebut masih belum jelas.

Kawasan Asia Pasifik telah menjadi yang terdepan dalam penerapan 5G; Korea dan Jepang adalah beberapa negara pertama di dunia yang mencoba serta meluncurkan jaringan komersial.

Meskipun demikian, di bagian Asia Pasifik lainnya, kesiapan 5G sangatlah bervariasi dan berbagai negara dihadapkan dengan sejumlah masalah termasuk kurangnya ketersediaan spektrum, terutama dalam rentang sub-1 GHz, serta koordinasi lintas negara. Dalam sejumlah kasus, spektrum 5G belum dilaksanakan.

Baca Juga: 5 Game Generasi 2000an Bikin Nostalgia, Generasi yang Memiliki Banyak Kenangan

Demografi serta perekonomian yang berbeda di seluruh kawasan yang beragam itu menandakan bahwa negara-negara seperti Bangladesh, Kamboja, Indonesia, Pakistan, Thailand, dan Vietnam akan memerlukan peta strategi yang ditingkatkan atau dibuat secara khusus.

Sementara itu, India tengah mengambil langkah maju dengan menerapkan program konsultasi yang kuat seiring dengan pengembangan rencananya untuk menyediakan konektivitas yang terjangkau.

"Negara yang paling berhasil adalah negara yang telah menetapkan rencana penerapan 5G. Di seluruh Asia Pasifik, kami menjumpai disparitas yang luas dalam kesiapan 5G berbagai negara, dan pembeda utamanya adalah pengelolaan spektrum.

Laporan ini akan membantu pemerintah dan pembuat regulasi di berbagai negara di seluruh Asia Pasifik untuk memungkinkan penerapan 5G dengan cara yang paling efisien," ujar Pimpinan Spektrum GSMA, Luciana Camargos.

Rekomendasi peta strategi 5G

Peta strategi 5G menguraikan langkah-langkah yang diperlukan, termasuk identifikasi dan izin spektrum; pembatasan dan definisi teknologi; valuasi spektrum (unsur peta strategi penting), serta rancangan pelaksanaan.***

Editor: Iyud Dwi Mursito

Sumber: Prnewswire

Tags

Terkini

Terpopuler