Inilah Tahapan Detoksifikasi Racun Pada Saat Puasa

- 1 Agustus 2022, 18:51 WIB
Tahapan puasa sambil detoks
Tahapan puasa sambil detoks /

IKOBENGKULU.COM/PRMN- Puasa Ramadan yang lamanya sekitar 30 hari pun merupakan kesempatan istimewa, karena pada saat itu organ-organ di dalam tubuh kita, terutama usus, hati dan ginjal, dapat melangsungkan proses detoksifikasi secara optimal.

Ada dua mekanisme yang dilakukan liver untuk mengeluarkan toksin. 

Tahap pertama adalah detoksifikasi, yaitu proses ketika toksin menjadi bentuk yang larut lemak. Toksin memang harus dilepaskan terlebih dahulu dari jaringan lemak, karena toksin cenderung mengikatkan diri pada lemak.

Kemudian tahap kedua, ketika toksin yang sudah larut dari lemak tadi sudah menjadi bentuk yang larut air, sehingga toksin bisa dikeluarkan melalui saluran pembuangan, baik berupa urine maupun feses atau keringat. Pada saat yang sama, toksin yang melekat pada sel sel atau jaringan di seluruh tubuh pun mulai luruh, dan keluar secara perlahan-lahan melalui aliran darah. 

Selanjutnya, sistem imunitas akan melakukan mekanisme kerja yang sering disebut masa penyembuhan.

Proses pembersihan tubuh saat puasa biasanya baru terjadi sesudah hari kedua atau ketiga. 

Pada saat itu tubuh mulai mengalami proses otolisis (autolysis). Inilah saat tubuh mulai secara bertahap mengeluarkan ampas metabolisme dan mencerna zat-zat yang tak berguna.

Berikut tahapan yang umumnya terjadi selama 30 hari berpuasa bisa digambarkan dalam fase-fase sebagai berikut:

Tahap I (Minggu Pertama)

Karena asupan kalori berkurang, gula darah akan menurun. Cadangan gula di dalam hati akan dilepas menjadi energi. Ketika glikogen di dalam lever sudah berkurang, tubuh akan mengambil glikogen dari dalam otot. Protein pada jaringan tubuh juga mulai diambil untuk digunakan sebagai energi. Di saat yang sama, laju metabolisme tubuh menurun untuk menghemat cadangan makanan. Sehingga, denyut jantung akan melambat, tekanan darah akan sedikit turun, dan sebagian orang akan merasa lemas, pusing, atau kelaparan pada hari-hari pertama puasa.

Tahap II (Minggu Pertama-Kedua)

Tubuh mulai menyesuaikan diri. Sistem pencernaan semakin lebih ringan bekerja untuk metabolisme makanan, dan memusatkan kemampuannya untuk melangsungkan proses pengeluaran toksin. Pada saat ini, sel-sel darah putih dikerahkan untuk mengusir zat-zat asing. Sistem limfa akan membuang lendir melalui hidung dan tenggorokan, sehingga terkadang terdapat gejala seperti batuk.

Tahap III (Minggu Kedua-Ketiga)

Tahap ini disebut masa pemulihan, karena di saat yang sama juga terjadi proses regenerasi. Karena toksin-toksin mulai dikeluarkan, tubuh akan terasa lebih berenergi, gejala lemas, lapar, sakit kepala, atau gangguan lain yang muncul pada minggu-minggu awal puasa sudah tidak muncul lagi. Sebagian orang akan mengalami penurunan berat badan.

Tahap IV Minggu Keempat)

Tubuh sudah terbiasa dengan proses detoksifikasi, semua organ sudah memperoleh kesempatan untuk menjalankan tugasnya dengan baik. Sistem imunitas pun meningkat, tubuh lebih berenergi, perasaan lebih nyaman dan bugar, dan pikiran menjadi semakin jernih. Sebagian orang akan mengalami penurunan berat badan. Kulit akan tampak lebih bersih, cerah, dan cemerlang, tidak kering atau kusam. ***

Editor: Ade Julian

Sumber: Buku Puasa Sambil Detoks, karangan Prof.Dr. H. Hardiansyah,


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah