Mengapa Indonesia Gagal di Piala AFF U 23? M. Kusnaeni Ungkap Penyebabnya

- 19 Agustus 2023, 05:57 WIB
Brace Fergus Tierney Membawa Malaysia Taklukan Indonesia 
Brace Fergus Tierney Membawa Malaysia Taklukan Indonesia  /Twitter @48bolaID/

IKOBENGKULU.COM - Piala AFF U-23 menyuguhkan pertandingan yang memikat, namun kekalahan dramatis Timnas U-23 Indonesia dengan skor 1-2 dari Malaysia telah menarik perhatian banyak pengamat sepak bola.

Salah satu tokoh terkemuka dalam dunia sepak bola, M. Kusnaeni, merinci penyebab di balik kegagalan ini dalam analisisnya yang mengungkap fakta mengejutkan.

Timnas U-23 Indonesia memulai perjalanannya di babak penyisihan grup dengan hasil yang kurang memuaskan.
Pertandingan yang berlangsung di Rayong Provincial Stadium, Jumat (18/8/2023), menampilkan Indonesia memimpin terlebih dahulu lewat gol Ramadhan Sananta pada babak pertama.

Namun, pertandingan berubah arah pada babak kedua. Sebuah pelanggaran yang dilakukan oleh Kadek Arel mengakibatkan Malaysia mendapatkan hadiah penalti, yang kemudian sukses dikonversi oleh Fergus Tierney, striker kelahiran Skotlandia.

Tidak lama berselang, Malaysia membalikkan keadaan dengan gol kedua yang juga dicetak oleh Tierney, yang tampil sebagai pemain pengganti.

Kusnaeni, sosok yang kerap memberikan pandangan tajam di dunia sepak bola, menjelaskan bahwa sebenarnya kekuatan antara kedua tim cukup seimbang.

Permainan dari kedua belah pihak memperlihatkan keseimbangan yang tidak menguntungkan salah satu tim.

Dalam analisisnya, Kusnaeni menyoroti faktor kesalahan internal sebagai penyebab utama kekalahan. Kesalahan-kesalahan kecil tersebut ternyata dimanfaatkan dengan cerdik oleh lawan, menyebabkan hasil yang tidak diharapkan.

Baca Juga: Tragedi Pesawat Jet di Malaysia: 10 Orang Tewas dalam Kecelakaan Dekat Kuala Lumpur

Salah satu insiden yang mendapat sorotan adalah pelanggaran oleh Kadek Arel, yang memicu hadiah penalti bagi Malaysia.

Kusnaeni menjelaskan, "Gol pertama tidak akan terjadi jika para pemain kita tidak terpancing emosi. Di dalam kotak penalti lawan, pemain lawan sengaja mencari kesalahan untuk memanfaatkannya. Dan kenyataannya, pemain kita tidak mampu mengendalikan diri."

Tentu saja, analis sepak bola ini tidak hanya mengulas tentang kesalahan-kesalahan.

Ia juga memaparkan beberapa aspek lain yang perlu dipertimbangkan. Gol kedua yang dilesakkan oleh Malaysia, menurut Kusnaeni, juga berakar dari kurangnya konsentrasi dalam menghadapi serangan balik lawan.

Jika para pemain Garuda Muda lebih mampu mengontrol emosi dan tidak mudah terpancing untuk bermain terbuka, mungkin serangan Malaysia bisa diantisipasi dengan lebih baik.

Selain itu, Kusnaeni juga menyinggung tentang keterbatasan pelatih dalam mengatur strategi saat tim tertinggal.

Ia menjelaskan bahwa minimnya jam terbang dari pemain pengganti menyulitkan perubahan taktik yang optimal. Hal ini berdampak pada kesulitan pemain pengganti untuk beradaptasi dan memberikan kontribusi yang signifikan.

Dengan analisis mendalam ini, Kusnaeni memberikan pandangan yang memberi wawasan lebih dalam tentang kekalahan Indonesia dari Malaysia.

Di balik sorotan pertandingan, tersembunyi pelajaran berharga yang dapat diambil untuk memperbaiki kinerja tim ke depannya. ***

 

 

Editor: Iyud Dwi Mursito


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah