IKOBENGKULU.COM - Reuell Walters telah menghadapi beberapa kesulitan dalam perjalanan kariernya, mulai dari menolak kontrak sebagai pemain muda di Tottenham Hotspur hingga terhambat karena masalah registrasi saat hendak bergabung dengan Manchester United.
Namun, Walters berhasil meraih kesuksesan tak terduga dalam permainan video Fortnite dan berhasil bermain di Arsenal setelah menghabiskan 18 bulan tanpa bermain di level akademi sepak bola. Perjalanan Walters menuju bangku cadangan tim utama dan final Piala FA U-18 sangatlah menarik.
Di rumah keluarganya di Streatham, barat daya London, ayah Walters, Raphael, membaca sebuah buku tentang sekolah sepak bola di Brasil. Keluarga Walters menemukan salah satu sekolah sepak bola tersebut di Croydon, tetapi sayangnya segera tutup. Mereka kemudian direkomendasikan ke Peckham Town ketika Reuell berusia tujuh tahun.
Walters dididik oleh kedua orang tuanya, Raphael dan Aisha, mantan juara gimnastik Inggris yang bekerja di bidang pendidikan pelatih untuk British Gymnastics, badan pengatur nasional gimnastik Inggris, di rumah daripada pergi ke sekolah.
Seorang pelatih bernama Jamie Waller, yang baru saja meninggalkan Crystal Palace untuk membuka sebuah akademi pelatihan independen bernama Unique FA, menyarankan sesi latihan di siang hari, serta kelas teknik tiga kali seminggu bersama anak-anak di akademi.
Setelah dua musim, Waller merasa Walters memiliki kemampuan taktis yang mumpuni dan merasa ada ruang untuk peningkatan kualitasnya. "Dia menyerap semua hal itu seperti spons, dia sangat tekun meskipun usianya masih muda," kata Waller, yang juga bekerja sebagai pengamat pertandingan teknis untuk Liga Premier, dan merekomendasikan Chelsea dan Tottenham Hotspur.