Jual Beli Saham, Transaksi Investor Pasar Modal Masyarakat Bengkulu Capai Rp 291,72 Miliar

- 6 Mei 2022, 11:15 WIB
Ilustrasi. Transaksi investor pasar modal di Bengkulu tergolong tinggi.
Ilustrasi. Transaksi investor pasar modal di Bengkulu tergolong tinggi. /Pixabay/sergeitokmakov

BENGKULU, IKOBENGKULU.COM-Transaksi investor pasar modal di Bengkulu tergolong tinggi. Rata-rata investor mencapai Rp 291,72 miliar per bulan. Jumlah transaksi tersebut, rata-rata terjadi pada produk saham.

Kepala OJK Provinsi Bengkulu, Tito Adji Siswantoro banyak masyarakat mulai memanfaatkannya untuk berinvestasi saham, reksadana, dan efek lainnya. Bahkan jumlah transaksi rata-rata yang dilakukan oleh investor di Bengkulu per bulan mencapai Rp 291,72 miliar.
"Dalam satu bulan transaksi yang dilakukan investor pasar modal di Bengkulu cukup besar sampai Rp 291,72 miliar," kata Tito.

Ia mengaku, jumlah rata-rata transaksi bulanan tersebut dilakukan oleh 38.923 investor di daerah. Mereka rata-rata aktif melakukan transaksi jual beli di pasar modal.
Transaksi jual beli yang rutin dilakukan oleh investor yakni jual beli saham. Transaksi ini cukup diminati para investor mengingat ada selisih antara harga jual dan beli. "Karena saham itu biasanya ada selisih harga, makanya banyak investor kadang rutin melakukan transaksi jual dan beli di pasar modal," tuturnya.

Baca Juga: Exclusive Capital Meluncurkan Inisiatif Menjadi Bos untuk Diri Anda Sendiri

Ia menjelaskan, selisih harga tersebut dapat dilihat dari nilai saham saat investor membeli saham pertama kali. Misalnya pada saat membeli saham A, investor mengeluarkan biaya Rp 100 ribu untuk satu lot.
Kemudian beberapa waktu kemudian harga saham A meningkat menjadi Rp 120 ribu per lot. Artinya investor telah untung sebesar Rp 20 ribu.
"Biasanya ini yang dilakukan oleh investor pasar modal, tapi ada juga yang beli sekarang dan tidak dijual-jual, mereka berharap saham perusahaan yang dibeli nantinya akan bernilai lebih di masa yang akan datang," ujarnya.

Tito menambahkan, meski begitu, tidak selalu transaksi di Pasar Modal menguntungkan. Terkadang para investor juga mendapati harga saham mengalami penurunan setelah dibeli.
Oleh sebab itu, Tito berharap, berinvestasi pada produk investasi seperti saham haruslah memahami analisis fundamental dan teknikal. Dengan begitu para investor setidaknya bisa menilai harganya saham perusahaan kedepannya.
"Investasi yang legal itu pasti ada risiko, jadi butuh pemahaman dan analisis yang matang agar mampu menguasai pasar," tutupnya.

Sementara itu, Kepala Kantor Perwakilan Bursa Efek Indonesia (BEI) Bengkulu, Bayu Saputra mengatakan, cara terbaik berinvestasi saham di Pasar Modal yakni dengan membeli saham-saham perusahaan yang menghasilkan produk yang selalu dibutuhkan oleh masyarakat.
Selama masyarakat masih membutuhkan produk yang dihasilkan oleh perusahaan tersebut maka belilah sahamnya.
"Kita lihat di kehidupan sehari-hari, ada produk yang dari dulu hingga saat ini masih dibutuhkan masyarakat. Kalau kita menemukan produk itu apa entah makanan, minuman, sabun, odol, atau rokok, maka belilah saham perusahaannya," tutupnya ***

Editor: Iyud Dwi Mursito


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah