Bulan Maret, Kota Bengkulu Inflasi 0,74 Persen, Ini Kelompok-kelompok Penting Mempengaruhi

1 April 2022, 15:54 WIB
Foto: Bahan makanan pokok yang semakin meningkat dari hari ke hari/Youtube Ngomongin Uang Kenapa Harga Barang Selalu Naik? (Penjelasan Inflasi) /

IKOBENGKULU.COM-Pada bulan Maret 2022, Kota Bengkulu mengalami inflasi sebesar 0,74 persen. Berdasarkan pemantauan Badan Pusat Statistik di 90 kota di Indonesia, 88 kota mengalami inflasi dan 2 kota mengalami deflasi.

Hal ini disampaikan Budi Hardiyono, selaku Statisti Ahli Madya, serta koordinator fungsi statistik dan distribusi, Badan Pusat Statistik, Provinsi Bengkulu, 1 April 2022.

Inflasi tertinggi terjadi di Merauke sebesar 1,86 persen dan terendah di Kupang sebesar 0,09 persen.

Sedangkan deflasi terjadi di Tual sebesar 0,27 persen dan Kendari sebesar 0,07 persen.

Inflasi Kota Bengkulu bulan Maret 2022 terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh naiknya beberapa indeks harga yang cukup besar pada beberapa kelompok pengeluaran.

Kelompok pengeluaran yang mengalami inflasi tertinggi adalah kelompok makanan, minuman dan tembakau sebesar 2,31 persen, diikuti kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 1,69 persen.

Kelompok perlengkapan, peralatan, dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 0,45 persen, kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 0,23 persen.

Kemudian, kelompok informasi, komunikasi dan jasa keuangan sebesar 0,17 persen; dan kelompok pengeluaran transportasi sebesar 0,05 persen.

Kelompok pengeluaran yang mengalami deflasi adalah kelompok pengeluaran kesehatan sebesar 0,31 persen dan kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga sebesar 0,15 persen.

Sedangkan kelompok pengeluaran yang stabil adalah, kelompok pengeluaran rekreasi, olahraga dan budaya, kelompok pengeluaran pendidikan, dan kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran.

Dengan inflasi sebesar 0,74 persen di bulan Maret 2022 ini, maka besarnya inflasi tahun kalender (laju inflasi) sebesar 1,18 persen, dan inflasi tahunan (year on year) tercatat sebesar 2,83 persen. ***

 

Editor: Iyud Dwi Mursito

Tags

Terkini

Terpopuler